LOGO NPD

LOGO NPD
LAMBANG NPD

Selasa, 27 Maret 2012


1.        nama Organisasi                                    :   Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional
 Pejuang Demokrat ( LSM. NPD).          
2.        Alamat Sekretariat dan                         :   jl poncol jaya no 59 rt 012/04 kuningan barat mampang 
       Pusat Kedudukan                                        mampang prapatan jakarta selatan 12710
                                                                         
                                                           .
3.      Nomor/Tanggal Surat                            :   09/PPO/LSM-NPD/DPP.BGR/II/11
    Tanggal, 14 Februari 2011
4.        Tempat/Waktu dibentuk                       :   jakarta 18 april 2011
5.        Dasar Pembentukan                              :  Panggilan Hati Nurani Para Pendiri untuk turut
                                                                 ambil bagian dalam rangka mempertahankan 
                                                                 Negara Kesatua   Republik Indonesia, yang di
                                                                 Proklamirkan pada Tanggal 17 Agustus 1945
6.        Asas Organisasi                                      :  Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945
7.        Tujuan Organisasi                                 :  Mewujudkan secara nyata kedaulatan rakyat atas
                                                                       penyelenggaraan Pemerintah Negara Kesatuan
                                                                       Republik Indonesia untuk mempertahankan  
                                                                       keutuhan Negara  Republik Indonesia.
8.        Pembina Teknis                                      :   a.  MUGIONO
 b. Gaos Ali Sadikin Asp. S.Pd. M.Pd. M.Si
 c.  Sutiyono, SE
9.        Kepengurusan Periode                          :  Tahun 2011 – 2016
a.    Ketua DKI JAKARTA                        SYAMSUDIN
b.   Sekretaris                                          :  BESLIN SIAHAAN
c.    Bendahara Umum                             :  ANSORI NAZIP
10.    Status                                                       :  Sosial Kemasyarakatan
11.    Dasar Kesamaan                                    :  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Jumat, 16 Maret 2012


ANGGARAN DASAR
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
NASIONAL PEJUANG DEMOKRAT
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
1.        Lembaga Swadaya Masyarakat ini bernama Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat. Disingkat LSM NPD.
2.        Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat didirikan di Bogor.
3.        Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berkedudukan di Bogor.
BAB II
AZAS, LANDASAN DAN TUJUAN
Pasal 2
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 3
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat dalam setiap orientasi gerak kegiatan dan perjuangannya, mengemban amanat penderitaan rakyat yang ber-Bhineka Tunggal Ika dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai nilai-nilai kemanusian yang adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat bertujuan mewujudkan secara nyata kedaulatan rakyat terhadap Penyelenggara Negara yaitu Pemerintah. Demi untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kestuan Republik Indonesia.

BAB III
SIFAT DAN FUNGSI
Pasa 4
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat bersifat terbuka dan merakyat, menyatukan segenap komponen rakyat serta lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan asal-usul, ras, suku, agama, golongan, gender sebagai pengejawantahan sifat kesatuan majemuk bangsa yang Bhineka Tunggal Ika.

Pasal 5
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berfungsi sebagai :
1.        Merupakan wadah bersatupadunya segenap lapisan masyarakat yang dibangun dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2.        Sebagai alat perjuangan untuk menampung, menyalurkan dan mewujudkan aspirasi rakyat sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3.        Membentuk sarana pembinaan dan pencerahan dalam menciptakan calon pemimpin bangsa dan negarawan yang berkualitas.

BAB IV
KEDAULATAN
Pasal 6
Kedaulatan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berada ditangan Badan Pendiri dan dilaksanakan melalui Musyawarah Nasional (Munas).

BAB V
POKOK - POKOK PERJUANGAN LSM
Pasal 7
1.    Agama Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kebebasan beragama dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjadi landasan perjuangan Lembaga Swadaya Masyarakat NPD  untuk meningkatkan kualitas moral bangsa yang beradab, tidak terbatas hanya pada pembangunan fisik agama saja.

1
2.    Hukum, HAM, Hubungan dan Kerjasama :
  1. Memperjuangkan supermasi hukum dengan tetap tegaknya Bangsa Indonesia sebagai  Negara Hukum tidak bergeser pada Negara Kekuasaan, yang menjunjung tinggi konstitusi serta melindungi hak asasi manusia.
  2. Berperan aktif menjalin hubungan kerjasama dengan organisasi profesi/fungsional TNI/POLRI dan segenap organisasi masyarakat.

BAB VI
ATRIBUT
Pasal 8
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat memiliki atribut panji dan lain-lainnya yang di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat terdiri dari :
  1. Anggota Biasa
  2. Anggota kehormatan
  3. Simpatisan
Pasal 10
Keanggotaan LSM ini, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 11
Yang diterima menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat :
1.        Bersedia menerima azas Pancasila Undang – Undang Dasar 1945, landasan dan perjuangan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
2.        Menyatakan persetujuan dan menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.

Pasal 12
Permohonan dan pendaftaran menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat

Pasal 13
Keanggotaan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berakhir demi hukum karena adanya pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 14
Setiap Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat mendapat hak dan kewajiban yang sama yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX
DISIPLIN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
 NASIONAL PEJUANG DEMOKRAT
Pasal 15
1.        Agar kokoh dan eksis keberadaannya, perlu ditegakan disiplin Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
2.        Setiap anggota wajib memenuhi disiplin Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
3.        Anggota yang melanggar disiplin akan dikenakan sangsi, berupa  :
a.       Teguran dan nasihat
b.      Surat Peringatan 1 ( satu )
c.       Surat Peringatan 2 ( dua )
d.      Surat Peringatan 3 ( tiga )
e.       Pemecatan secara hormat, dan/atau tidak hormat
2
BAB X
STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Pasal 16
Struktur Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berjenjang vertikal dari tingkat Nasional sampai tingkat basis sejajar dengan jenjang wilayah Administrasi Pemerintah.
Struktur Organisasi Badan Pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat ini adalah :

  1. Tuan Zulkarnain Bazkhara
  2. Tuan Isnaini, S.Pd
  3. Tuan Zulkarnain
  4. Nona Ade Aisyah
  5. Dian Akhyar, ST
  6. Firdaus
Jumlah dan Personalian Anggota Badan Pendiri untuk pertama kalinya akan ditetapkan oleh Badan Pendiri seperti tersebut diatas.
Bakal calon Pimpinan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dipilih berdasarkan persetujuan dari Badan Pendiri.

----------------------------------------  KEPENGURUSAN  ------------------------------------------------

Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat untuk pertama kalinya dipimpin oleh Tuan Zulkarnain Bazkhara.
-     Masa jabatan pengurus paling lama 5 (lima) tahun.
-     Masa Jabatan Badan Pendiri tidak ditentukan lamanya.
-     Susunan Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat sekurang-kurangnya terdiri dari :
  1. Badan Penasehat
  2. Badan Pembina
  3. Komposisi Pengurus Harian dan Divisi-Divisi. 
Pasal 17
BADAN PENASEHAT
1.        Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya didampingi oleh Badan Penasehat.
2.        Badan Penasehat Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat diangkat dan ditetapkan dalam musyawarah Badan Pendiri.
3.        Badan Penasehat  bertugas memberi nasehat teknis dan keorganiosasian kepada pengurus  dan untuk kemajuan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
4.        Rincian tugas, tanggung jawab dan pembagian tugas Badan Penasehat diatur lebih lanjut didalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 18
BADAN PEMBINA
1.        Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya didampingi oleh Badan Pembina.
2.        Badan Pembina Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat diangkat dan ditetapkan dalam musyawarah Badan Pendiri.
3.        Badan Pembina  bertugas memberi nasehat teknis dan keorganiosasian kepada pengurus  dan untuk kemajuan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
4.        Rincian tugas, tanggung jawab dan pembagian tugas Badan Pembina diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.





3

BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 19

MUSYAWARAH

Musyawarah Umum :
-       Musyawarah Umum adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
-       Musyawarah Umum diadakan 4 (empat) tahun sekali.
-       Agenda pokok Musyawarah Umum adalah sebagai berikut :
a.       Menetapkan tata tertib dan agenda musyawarah.
b.      Pertanggung jawaban laporan kerja dan keuangan pengurus selama masa bhakti kepengurusan.
c.       Menetapkan rencana kerja 4 (empat) tahun.
d.      Pemilihan dan penetapan Ketua Umum, pengurus untuk masa bhakti berikutnya.
e.       Pemilihan dan penetapan Badan Penasehat
f.       Peninjauan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
-       Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa.
-       Pimpinan Musyawarah dipilih oleh Peserta Musyawarah Umum.

Pasal 20
RAPAT KERJA
1.        Rapat Kerja adalah rapat yang diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat, diselenggarakan 1 (satu) tahun sekali.
Rapat kerja diselenggarakan untuk :
-       Mempertanggung jawabkan hasil kerja dan keungan dari pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat untuk 1 (satu) tahun yang sudah berjalan kepada anggota.
-       Menetapkan program kerja Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang demokrat yang akan dilaksanakan 1 (satu) tahun mendatang berdasarkan rencana kerja 4 (empat) tahun.
2.        Peserta rapat kerja terdiri dari :
-  Pengurus
-  Pembina
-  Penasehat
-  Anggota

BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 21
Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah undangan dan baru dibilang sah apabila disetujui sekurang kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta yang hadir.

BAB XIII
KEUANGAN
 Pasal 22
1.        Harta kekayaan atau keuangan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat diperoleh dari :
a.        Iuran anggota.
b.       Sumbangan/hibah yang bersifat tidak mengikat dan tanpa syarat.
c.        Usaha-usaha lainya yang sah.

2.        Semua harta kekayaan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat yang dikelolah oleh pengurus Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat dan dipertanggung jawabkan dalam musyawarah kerja atau rapat lainya yang berkaitan.
4
BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 23
Pembubaran Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat hanya dapat dilakukan oleh Badan Pendiri yang dilaksanakan pada saat Rakernas.

BAB XV
PENUTUP
Pasal 24
1.        Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga akan diatur dan diputuskan oleh Musyawarah Umum.
2.        Menyimpang dari apa yang ditentukan dalam Pasal 16 diatas, untuk pertama kalinya Susunan Pengurus adalah sebagai berikut :

I.          Badan Penasehat :
1.    Tuan Daday Sumantri Hadiana, S.Pd. M.Si
2.    Muhammad Fauzi Ismail
3.    Drs. H. Nur Hamzah

II.       Badan Pembina   :
1.    Gaos Ali Sadikin, Asp. S.Pd. M.Pd. M.Si
2.    Anasdin, S.Sos
3.    Sutiyono, SE
III.    Pengurus Harian :
Ketua Umum                       :  Zulkarnain  Bazkhara
Ketua 1                                 :  Zulkarnain HB
Ketua 2                                 :  Firdaus
Ketua 3                                 :  Lukman Hakim
Sekretaris Umum                :  Isnaini, S. Pd
Sekretaris 1                           :  Dian Akhyar, ST
Sekretaris 2                           :  A. Yusuf
Bendahara Umum             :  H. M. Hasanudin, SH. MH 
Wakil Bendahara 1               :  Irene Melda Sitompul, SH
Wakil Bendahara 2               :  Ade Aisyah

                                                                                                   Ditetapkan di : Bogor
            Pada Tanggal : 28 Oktober 2010


DEWAN PIMPINAN PUSAT
LSM NASIONAL PEJUANG DEMOKRAT


                             Ketua Umum                                                                 Sekretaris Jendral





                ZULKARNAIN BAZKHARA                                       ISNAINI, S.Pd



7


ANGGARAN RUMAH TANGGA
LSM NASIONAL PEJUANG DEMOKRAT

BAB I
LAMBANG
Pasal 1
MAKNA LAMBANG
1.      Makna gambar dan tulisan yang ada di dalam lambang Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat Adalah :
a.  2 (dua) Lingkaran bulat mengartikan untuk menjaga keutuhan NKRI.
b.    Rantai di dalam lingkaran melambangkan Persatuan dan kesatuan.
c.     Kotak berjenjang dari kecil hingga besar berarti wadah tempat kita beraspirasi dari tingkat bawah sampai tingkat atas menuju kesuksesan dan keadilan.
2.    Arti warna sebagai berikut  :
a. Merah                  :  Nasionalisme
b. Putih                    :  Keadilan
c. Kuning emas       :  Kemakmuran dan Keadilan
d. Biru                     :  Perdamaian dan Kebijakan
e. Hijau                    :  Kesejukan/Kesuburan
Pasal 2
PENGGUNAAN LAMBANG
Lambang digunakan sebagai atribut Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat dengan ketentuan diatur oleh Pengurus Pimpinan Pusat.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
1.        Anggota biasa adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang telah mendaftar secara sah menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat pada perwakilan setiap daerah setempat dan secara aktif mengikuti dan melakukan program Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat serta mengikuti kegiatan program lainnya.
2.        Anggota kehormatan adalah anggota yang diangkat oleh Pengurus Pimpinan Pusat atas dasar jasa-jasa yang diberikaan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.

Pasal 4
Setiap anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat berkewajiban :
1.       Mentaati dan menghayati seluruh keputusan-keputusan dan ketetapan - ketetapan serta haluan (platform) perjuangan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2.        Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas perjuangan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
3.        Menghadiri musyawarah-musyawarah dan rapat-rapat.
4.    Membayar iuran Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.

Pasal 5
Setiap anggota berhak :
1.        Mendapat perlakuan yang sama dan adil dari Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
2.        Mengajukan/mengeluarkan pendapat dan saran-saran.
3.        Memilih dan dipilih menjadi pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat yang ditentukan oleh Badan Pendiri.
4.        Memperoleh perlindungan, pembelaan dan pembinaan.


6

BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 6
Anggota berhenti karena :
1.        Meninggal dunia.
2.        Atas permintaan sendiri,
3.        Diberhentikan karena melanggar AD/ART.

Tata cara pemberhentian dan pembelaan diri anggota diatur dalam tata tertib keanggotaan.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 7
1.    Susunan Dewan Pimpinan Pusat :
       a.  Ketua umum
       b.  Ketua-Ketua
       c.  Sekretaris Jendral
       d.  Beberapa Sekretaris
       e.  Bendahara Umum
       f.  Beberapa Bendahara
2.   Untuk kelancaran pelaksanaan program kerja  Dewan  Pimpinan  Pusat,  maka disusun dan dilengkapi Pengurus Harian.
3.    Pengurus Harian terdiri dari :
a.     Ketua Umum
b.    Sekretaris Jendral
c.     Bendahara Umum
Pasal 8
Susunan Dewan Pimpinan Daerah tingkat I, tingkat II, dan Kecamatan disesuaikan dengan situasi, kondisi dan lingkungan setempat.

Pasal 9
Untuk kelancaran pelaksanaan program kerja Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat,  Departemen dipusat dapat berhubungan dengan biro-biro tingkat daerah, dan harus sepengetahuan Dewan Pimpinan Pusat. Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat yang tidak aktif dikenakan sangsi oleh Pimpinan di masing-masing wilayahnya dan dipertanggungjawabkan pada musyawarah kerja serta rapat-rapat.

BAB V
PERSERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 10
Rapat – rapat yang dilaksanakan harus sesuai dengan kebutuhan dalam membahas program kerja yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan/atau sekurang kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta undangan yang hadir demi kelancaran organisasi serta program-rogram  yang akan dilaksanakan.

BAB VI
HAK DAN SUARA
Pasal 11
Hak berbicara dan hak suara peserta musyawarah dan/atau rapat dapat diatur sbb :
1.        Hak bicara pada azasnya menjadi hak perorangan yang digunakan dalam forum dan diatur dalam tata tertib musyawarah/rapat.
2.        Hak suara dipergunakan dalam pengambilan keputusan pada azasnya dimiliki oleh Dewan Pimpinan Daerah yang dikuasakan pada peserta yang mewakili daerahnya.



7

BAB VII
PEMBEKUAN DEWAN PIMPINAN LSM
Pasal 12
1.        Dewan Pimpinan Pusat dapat membekukan Dewan Pimpinan setingkat dibawahnya yang mengembalikan keputusan ditetapkan sekurang kurangnya oleh rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat.
2.        Pembekuan berdasarkan atas alasan – alasan yang kuat secara organisatoris dan tidak bertentangan pada AD/ART serta peraturan organisasi lainya.
3.        Sebelum pembekuan dilakukan terlebih dahulu peringatan tertulis sebanyak-banyaknya tiga kali untuk memperbaiki pelanggarannya.
4.        Selambat-lambatnya tiga bulan setelah pembekuan harus sudah terselenggara musyawarah menurut tingkatannya untuk memilih pengurus yang baru.

BAB VIII
RAPAT – RAPAT
Pasal 14
Jenis – Jenis rapat adalah sebagai berikut :
1.        Rapat pleno Dewan Pimpinan adalah rapat yang diadakan oleh Dewan Pimpinan sekurang-kurangnya satu kali dalam enam bulan, dan/atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu serta dihadiri oleh anggota.
2.        Rapat koordinasi adalah rapat yang diadakan oleh pimpinan sewaktu -waktu bila dipandang perlu yang dihadiri oleh anggota-anggota, ketua Departemen, biro, bagian, dan seksi.
3.        Rapat Departemen, Biro/Bagian/Seksi dan lembaga diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu.
4.        Rapat-Rapat penting bila dipandang perlu.

BAB IX
KEUANGAN
Pasal 15
1.        Besarnya uang pangkal anggota ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
2.        Uang Pangkal dan iuran anggota dipungut oleh Dewan Pimpinan diwilayahnya masing-masing dan dialokasikan sebagai berikut :
a.       10 % untuk Dewan Pimpinan Pusat
b.      20 % untuk Dewan Pimpinan tingkat wilayah masing-masing.
c.       Hal – hal yang belum menyangkut keuangan organisasi, dilaporkan secara tertulis oleh Bendahara kepada seluruh anggota Dewan pimpinan menurut tingkatan wilayahnya masing-masing sekurang-kurangnya satu kali dalam tahun buku yang bersangkutan.
3.        Tahun buku organisasi ditutup setelah musyawarah Badan Pendiri Dewan Pimpinan Pusat dan dilaporkan pada setiap tingkatan Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.
BAB X
KETENTUAN DAN PENUTUP
Pasal 16
1.        Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, lebih lanjut diatur oleh Dewan Pimpinan Pusat melalui peraturan Lembaga Swadaya Masyarakat Nasional Pejuang Demokrat.
2.        Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
                            Ditetapkan di     :  Bogor
                       Pada tanggal      :  28 Oktober